Hadirnya sejuta keajaiban dari Tuhan yang membuatku
tak berhenti untuk terus bersyukur kepada-Nya. Salah satu keajaiban yang ku
temui belum lama iini, ketika sesuatu yang dulu kumiliki lalu hilang dan
sekarang hadir secara tak ku duga. Aku anggap ini adalah hadiah dari Tuhan
untuk perjuangan ku selama beberapa bulan ini.
Derap langkah, dencit sepatu sneakers ini megusik
telinga. Hari ini langit terlihat sedikit abu-abu di bagian barat. Mungkin
sebentar lagi akan mendung dan turun hujan. Aku tak merasakan sesuatu yang
special hari ini. Hanya kebiasaan bodoh yang sering kulakukan setiap harinya di
kantin sekolah dengan teman-temanku. Nongkrong dan ngemil. Melihat anak-anak
perempuan dandan di depan cermin dengan sejuta kecentilan mereka, dan aku bukan
salah satunya. Karena aku cewek aneh. Sesekali meledek anak-anak kutu, ataupun
adek kelas. Ya, memang sangat bodoh dan terlalu ‘selo’ kata teman-temanku.
Namun ada sesuatu yang lain ketika aku nongkrong di
sana. Dulu, aku selalu mempunyai hasrat yang menggebu-gebu ketika bel istirahat
berbunyi. Aku harus ada di sana sebelum segerombolan gank anak kelas pojok itu
memenuhi kantin. Ya aku tidak mau kehilangan kesempatan untuk memandang sosok
mantan pekerja hatiku. Oohh…
Saat aku masih menjadi pejuang move on, itu adalah
pekerjaan yang konyol dari sekian kegiatan bodoh yang kulakukan di sekolah.
Memandang mantan yang pfffffttt… kurang peka! Ketika dia berjalan melewati
teman-temanku dan seeeeeett tinggalah aku gigit jari. Entah kenapa aku serasa menjadi
orang terbodoh sedunia!
Well, itu dulu. Aku yang sekarang adalah aku yang
kuat dan tegar. Bukan aku yang meleleh seperti coklat dipanaskan , ketika
melihat seorang mantan cupu. Sekarang aku tak perlu menerapkan aturan-aturan
yang dulu. Kebebasan kumilikki sepenuhnya. Dia kurang peka, no problem! Bukan
masalah yang harus difikirkan terlalu berat.
Dengan aku yang sekarang, kalian tahu apa yang
terjadi? Inilah hadiah dari Tuhan yang Ia berikan kepadaku. Mantan yang dulu
keras kepala, sok jual mahal itu, berubah menjadi eskrim yang lembut.
Pekaaaaaaaaaa banget. Ya, aku bahagia dengan kado ini. Mungkin dia dating bukan
untuk memberikan hatinya, namun dating untuk menjadi best yang memang best
friend yang aku rindu. Yang sudah lama menghilang sejak kita ada rasa.
Sseperti biasa aku nongkrong dengan teman-temanku.
Dan lagi segerombolan anak-anak itu lewat. Dan aku sedikit melirik kearah
anak-anak itu. Ku lihat dia manyun dengan sejuta kekonyolan yang membuatku..
biasa saja. Ya, biasa saja. Tidak ada rasa bahagia, atu suka. Oh, mungkin
senang. Ya, dia kembali seperti semula seperti saat kita berteman dulu.
Hari-hari berikutnya sama, dia tetap menyapa ketika
bertemu. aku berharap semuanya akan baik-baik saja sampai nanti, ketika aku
tua. Terimakasih Tuhan atas hadiah ini… J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar